SAMBUTAN BUPATI KARANGANYAR
PADA ACARA
MALAM TIRAKATAN DALAM
RANGKA
HARI JADI KABUPATEN
KARANGANYAR
KE-97 TAHUN 2014
Hari / tanggal : 17 Nopember 2014
Jam : 21.30 WIB
Tempat : Alun
– Alun Karanganyar dan diadakan serentak di setiap RT se-Kabupaten Karanganyar
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
-
Yang
saya hormati Sdr. Muspida
Kab. Karanganyar;
-
Yang saya hormati Ketua DPRD Kab. Karanganyar;
-
Yang saya hormati Ketua
Pengadilan Negeri Karanganyar, dan Ketua Pengadilan Agama Karanganyar;
-
Yang saya hormati Sekretaris Daerah Kabupaten Karanganyar, beserta Para
staf Ahli Bupati, Para Asisten Sekda, Inspektur dan Sekretaris Dewan
-
Yang
saya hormati Kepala Badan/ Dinas / Kantor /
Instansi, BUMN/BUMD, pimpinan Perbankan di Lingkungan Pemkab Karanganyar
;
-
Yang saya hormati Para Direktur, Manager, dan semua Pimpinan Perusahaan se
Kabupaten Karanganyar;
-
Yang
saya hormati Para Camat, Kepala
Desa/Kelurahan se-Kab.
Karanganyar
-
Para Ketua RW dan Ketua RT se Kabupaten Karanganyar, Tokoh
Masyarakat dan pimpinan ORMAS se-Kab.
Karanganyar, Hadirin
Tamu undangan yang berbahagia.
Rasa syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT.
Karena kita masih bisa hadir dan bersilahturahmi bersama pada kesempatan yang
baik ini, pada Malam Tirakatan Peringatan Hari Jadi Kabupaten Karanganyar ke-97 tahun 2014 ini dalam suasana penuh kebahagiaan.
Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada hadirin
sekalian, yang pada malam ini telah meluangkan waktu berdo’a dan bersyukur
kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
Kabupaten Karanganyar berhasil mengarungi tapak sejarah selama 97 tahun
perjalanan.
Hadirin yang berbahagia,
Pada tanggal 18 November 1917, Kanjeng Gusti Pangeran
Arya Mangkunegara VII melantik KRMT. Hardjohasmoro sebagai Bupati Karanganyar.
Dalam kurun waktu tahun 1917 – 1930 di Kabupaten Karanganyar telah terjadi
pergantian Bupati sebanyak 2 (dua) kali, berarti ada tiga orang Bupati yaitu
KRMT. Hardjohasmoro, RMT. Sarwoko Mangoenkoesoemo, dan RMT. Darko Soegondo.
Saat itu, Kabupaten Karanganyar dibagi menjadi 3 (tiga) kawedanan yaitu,
Kawedanan Karanganyar, Karangpandan, dan Jumapolo, yang kemudian dibagi menjadi
14 (empat belas) wilayah kapanewon.
Setelah proklamasi Kemerdekaan, wilayah Kabupaten
Karanganyar menjadi 17 Kapanewon / Kecamatan hingga saat ini. Sebuah proses
yang sangat panjang dan melalui masa perjuangan yang tidak mudah, mulai dari
perjuangan RM. Said (1741 - 1757), kemudian dibentuknya Kabupaten Anom (5 juni
1847) hingga terbentuknya Kabupaten Karanganyar tanggal 18 Nopember 1917 dan saat
ini kita bisa merayakan Hari jadi Kabupaten Karanganyar ke – 97.
Sejarah asal mula Kabupaten Karanganyar tidak bisa
dijauhkan dari sejarah perlawanan Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa
terhadap penjajah Belanda yang dimulai tahun 1792. Suatu ketika, Beliau mendapat wasiat melalui seekor
burung derkuku yang berkicau dengan bunyi ‘’Barang
siapa makan aku, maka ia akan menjadi raja’’. Burung berada di padepokan Nyi Dipo (pejuang
wanita dari kartasura). Burung tersebut memang sengaja di pelihara oleh Nyi
Dipo yang menunggu seorang ksatria yang kelak akan menjadi raja. Pangeran
Sambernyawa kemudian memakan burung derkuku aneh tersebut, dan berkata “Kiranya yang ada di sini menjadi saksi, mulai hari ini
dan sampai kelak ada keramaian zaman, tempat ini aku namakan Karanganyar karena
di tempat inilah aku mendapatkan kemantapan akan perjanjian baru (anyar)
menjadi raja”.
Sejak itu, tempat Nyi Dipo berubah nama menjadi dukuh
Karanganyar, yang selanjutnya menjadi Kabupaten Karanganyar. Pangeran
Sambernyawa sendiri memberi gelar Nyi Ageng Karang kepada Nyi Dipo. Makam Nyi Ageng Karang ini terletak di Ngloji RT 02/RW
IV, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Karanganyar kota. Di antara puluhan makam
yang ada di kawasan itu, hanya makam Nyi Ageng Karang sendiri yang berada di
bawah cungkup.
Hadirin warga Karanganyar yang berbahagia,
Besok kita akan memperingati hari jadi atau hari lahir
karanganyar. Perjalanan waktu menuju hari jadi ke 97 seharusnya bisa menjadi
perenungan kita, selain untuk mengenang, menghayati dan mengambil hikmah dari
pendahulu kita, sekaligus
juga bisa gunakan momentum tersebut sebagai upaya evaluasi segala ikhtiar dan
usaha kita memajukan pembangunan, meningkatkan kualitasi diri serta masyarakat,
bangsa, dan negara.
Tahun ini, adalah kali pertama saya selaku Bupati
Karanganyar merayakan hari jadi Kabupaten Karanganyar sebagai Bupati. Sebagai
Bupati ke 2 (dua) yang dipilih melalui Pemilihan Langsung, memulai langkah awal
dalam mengemban kepercayaan dari masyarakat untuk memajukan karanganyar. Mungkin
belum banyak pencapaian atau prestasi yang saya berikan. Namun bagi saya, yang
terpenting adalah komitmen saya dalam membangun karanganyar dengan memberikan
bukti nyata, yaitu salah satunya dengan pembangunan infrastruktur di berbagai
tempat di Kabupaten Karanganyar dan program
pendidikan gratis sampai jenjang SLTA.
Oleh karena itu saya ingin mengajak kepada seluruh
lapisan masyarakat karanganyar untuk tulus ikhlas mendukung segala program yang
telah dan akan dilaksanakan oleh
Pemerintah Kabupaten Karanganyar. Dukungan masyarakat akan menjadi kekuatan
bagi kami untuk menjaga kondusivitas, serta menghadapai hambatan serta
tantangan yang ada dengan arif dan bijaksana.
Pada kesempatan ini, saya juga menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada seluruh elemen masyarakat dan seluruh warga Kab Karanganyar yang telah bahu membahu bekerjasama dengan
aparatur pemerintah
dalam rangka mengupayakan kesejahteraan
bersama.
Masyarakat
Kabupaten Karanganyar yang saya cintai,
Tema Hari Jadi Kabupaten Karanganyar ke – 97 yaitu :
Karanganyar Maju dan Berbudaya. Maju disini bukan melulu masalah pembangunan
atau infrastruktur, tapi juga suprastruktur atau Sumber Daya Manusia selaku
subyek dan obyek pembangunan. Pembangunan infrastruktur betapapun megahnya
jikalau tidak diimbangi dengan pembangunan manusia selaku penerus pembangunan,
maka kesemuanya hanya akan menjadi sia – sia.
Sedangkan berbudaya disini adalah, tetap mempertahankan
unsur budaya asli kita, yaitu memiliki rasa sopan santun, tepa slira/tenggang
rasa, saling hormat menghormati, mengutamakan kepentingan umum daripada
kepentingan pribadi, serta mau berpikir kritis, serta arif.
Berbudaya juga berarti tidak melupakan pahlawan yang
membesarkan tanah kelahiran kita. Falsafah dan ajaran – ajarannya juga tidak
lekang oleh waktu, hal ini hendaknya terpatri di kalbu masyarakat. Falsafah
tersebut dikenal dengan Tri Dharma Pangeran Sambernyawa:
Rumangsa melu
handarbeni,
Wajib melu
hangrungkebi,
Mulat sarira
hangrasawani
(Merasa ikut
memiliki,
Berkewajiban ikut
membela,
Mawas diri berujung
keberanian)
Ajaran ini mengajarkan kita semua untuk senantiasa terus
berjuang, berani dalam kebenaran. Segala yang ada pada kita saat ini memiliki
masa / waktunya sendiri – sendiri, dalam kata lain memiliki batas. Dan batas
itulah yang membuat kita harus berjuang. Berjuang secara kolektif demi kemajuan
bangsa dan negara.
Acara malam tirakatan kali ini sengaja kita laksanakan
secara serentak mulai dari tingkat Kabupaten sampai di tingkat wilayah RT se
Kabupaten Karanganyar. Kita semua yang hadir di
sini adalah subyek dan
obyek pembangunan. Mulai dari yang ikut membangun sampai
yang turut menikmati hasil – hasil pembangunan tersebut. Masing – masing dari
kita punya peran dan fungsi dalam mengisi rongga – rongga pembangunan demi
terwujudnya kesejahteraan rakyat.
Mari kita renungi, apa yang telah kita lakukan untuk
kemajuan Karanganyar, atau jangan-jangan kita belum berbuat apa-apa, kita sibuk
menyalahkan orang lain tanpa tidak berkaca pada diri sendiri. Sehingga
tanpa disadari mungkin kita hanya menambah beban, dan menjadi bagian dari
masalah bagi Karanganyar.
Hadirin yang berbahagia,
Pada kesempatan ini saya mohon do’a
dari para Alim Ulama’ dan sesepuh serta seluruh masyarakat agar Kabupaten Karanganyar
lebih aman, tenteram, dijauhkan dari bencana, dijadikan masyarakat yang “Tata
Tentrem Kerta Raharja” untuk mewujudkan Kabupaten Karanganyar yang “Gemah
Ripah Loh Jinawi” serta Karanganyar
maju dan berbudaya.
Demikian yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan ini terima
kasih atas perhatiannya, Ada kurang lebihnya mohon maaf yang setulus-tulusnya. Semoga mendapat ridho Allah SWT. Amin.
Dirgahayu
Kabupaten Karanganyar ke-97.
Sekian dan terima kasih.
Billahi taufiq wal hidayah.
Wassalammu’alaikum Wr. Wb.
Bupati
Karanganyar,
Drs. H. JULIYATMONO, MM