Akibat
terbakarnya Gunung Lawu menjadi prioritas untuk mengamankan fasilitas umum
(fasum) di Cemoro Kandang, Kecamatan Tawangmangu dan Cemoro Sewu di Kabupaten
Magetan, selain upaya pemadaman.
“Seperti di Cemoro Sewu, Jawa Timur sudah mengarah ke pemukiman.
Tetap waspada agar jaringan air jangan sampai terbakar, listrik, dan arus
lalu-lintas karena tanah sudah mulai goyah,” kata Nugroho, Senin (26/10) di
Cemoro Kandang.
Nugroho juga menjelaskan upaya pemadaman terus dilakukan dengan
mengerahkan Pemadam Kebakaran dari Surakarta, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen, dan
Klaten, Boyolali, dan Magetan.
Peristiwa kebakaran Gunung Lawu yang berada di perbatasan Jawa
Tengah dan Jawa Timur itu Minggu (25/10) siang, sudah menjalar sampai titik
mulai pendakian di Cemoro Sewu. Namun di wilayah Kabupaten Karanganyar belum
ada penentuan status bencana kebakaran.
Perlu diketahui, kedua tempat pos pendakian itu berdekatan dan
hanya dipisahkan dengan sungai dan masing-masing bukit terdapat pohon-pohon
besar hampir berdekatan.
“Sampai saat ini belum ada penentuan siaga kebakaran, sambil kita
pantau terus perkembangannya sampai tiga hari kedepan,” ucapnya.
Dia juga mengatakan Minggu (25/10) di pos satu ada gerakan api dan
sudah digerakan relawan rombongan pertama 19 orang untuk memadamkan api diatas,
yang kedua ada 15 orang.
“Diketahui ada dua titik api di pos 1, Cemoro Kandang petak 63N
dan 63O. Kalau dilihat dari sebelah utara terlihat jelas api sangat besar
sekali,” katanya.
Sementara itu, Bupati Karanganyar Juliyatmono dan Wakil Bupati
Karanganyar Rohadi Widodo memantau kebakaran tersebut di pos Cemoro kandang.
“Dengan melihat situasi seperti itu kita mencegah meluasnya
kebakaran hutan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar sudah melokalisir
sejak kemarin, Minggu (25/10),” kata Bupati Juliyatmono.
Dia juga mengatakan penyebaran api bisa karena bara api setelah
membakar pohon atau batu kemudian apabila terkena angin dan membakar yang
lainnya.