Bupati Karanganyar Juliyatmono memberikan tumpeng
kepada Ketua DPD KNPI Karanganyar Aan Shopuanudin
pada Sarasehan Pemuda
|
Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Karanganyar mengajak para pemuda untuk menghijaukan alam di Gunung Lawu.
“Kita ingin para pemuda bersama-sama untuk melestarikan alam dengan
menghijaukan Gunung Lawu,” kata Ketua DPD KNPI Karanganyar Aan Shopuanudin, Selasa (27/10) di Cemoro Kandang, Kecamatan Tawangmangu.
Menurutnya, pemuda memiliki andil penting untuk mengedukasi bahwa bencana suatu bencana alam ada sebab dan akibat, untuk itu berusaha bagaimana meminimalisir kejadian dengan berusaha bersama menyadarkan dan kewajiban menjaga kelestarian alam di Gunung Lawu.
“Gunung Lawu ini merupakan gentongnya air Kabupaten Karanganyar dan sekitarnya. Kita tidak rela kalau alam menjadi rusak,” katanya, saat acara Sarasehan Pemuda ditempat tersebut.
Ketua organisasi pemuda yang menaungi 17 Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) itu juga menolak tegas jika ada ekploitasi gas bumi di Gunung Lawu.
“Secara tegas kami pemuda-pemudi Karanganyar menolak segala
bentuk ekploitasi itu,” katanya.
Terkait dengan kelestarian hutan, ditempat yang sama, Prabang Setyono, dosen Universitas Sebelas Maret (UNS) menerangkan jika terjadinya kebakaran hutan Lawu beberapa hari lalu dapat menganggu suplai oksigen.
“Hitung-gitungannya begini, jika satu pohon berdiameter kanopi kurang lebih tiga meter maka akan menghasilan oksigen 1,2 Kilogram. Kalau satu orang membutuhkan 0,5 Kilogram, jadi pohon itu bisa memberi oksigen dua orang,” katanya.
Dengan membuat hutan lestari, maka akan lebih menghasilkan oksigen alami dengan menanam pohon, terlebih di kawasan hutan Lawu juga ada berbagai flora dan fauna.
“Disini terdapat anggrek yang endemik, burung jalak Lawu, dan edelweis,” katanya.
Ditempat yang sama, acara yang dilaksanakan pada malam hari itu juga dihadirin Bupati Karanganyar Juliyatmono.
“Kita ingin para pemuda bersama-sama untuk melestarikan alam dengan
menghijaukan Gunung Lawu,” kata Ketua DPD KNPI Karanganyar Aan Shopuanudin, Selasa (27/10) di Cemoro Kandang, Kecamatan Tawangmangu.
Menurutnya, pemuda memiliki andil penting untuk mengedukasi bahwa bencana suatu bencana alam ada sebab dan akibat, untuk itu berusaha bagaimana meminimalisir kejadian dengan berusaha bersama menyadarkan dan kewajiban menjaga kelestarian alam di Gunung Lawu.
“Gunung Lawu ini merupakan gentongnya air Kabupaten Karanganyar dan sekitarnya. Kita tidak rela kalau alam menjadi rusak,” katanya, saat acara Sarasehan Pemuda ditempat tersebut.
Ketua organisasi pemuda yang menaungi 17 Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) itu juga menolak tegas jika ada ekploitasi gas bumi di Gunung Lawu.
“Secara tegas kami pemuda-pemudi Karanganyar menolak segala
bentuk ekploitasi itu,” katanya.
Terkait dengan kelestarian hutan, ditempat yang sama, Prabang Setyono, dosen Universitas Sebelas Maret (UNS) menerangkan jika terjadinya kebakaran hutan Lawu beberapa hari lalu dapat menganggu suplai oksigen.
“Hitung-gitungannya begini, jika satu pohon berdiameter kanopi kurang lebih tiga meter maka akan menghasilan oksigen 1,2 Kilogram. Kalau satu orang membutuhkan 0,5 Kilogram, jadi pohon itu bisa memberi oksigen dua orang,” katanya.
Dengan membuat hutan lestari, maka akan lebih menghasilkan oksigen alami dengan menanam pohon, terlebih di kawasan hutan Lawu juga ada berbagai flora dan fauna.
“Disini terdapat anggrek yang endemik, burung jalak Lawu, dan edelweis,” katanya.
Ditempat yang sama, acara yang dilaksanakan pada malam hari itu juga dihadirin Bupati Karanganyar Juliyatmono.